Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) rasanya sudah tidak asing lagi terdengar ditelinga masyarakat. Badan Layanan Umum Daerah atau disingkat BLUD adalah sistem yang diterapkan oleh satuan kerja perangkat daerah atau unit satuan kerja perangkat daerah pada satuan kerja perangkat daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang mempunyai fleksibilitas dalam pola pengelolaan keuangan sebagai pengecualian dari ketentuan Pengelolaan Keuangan Daerah pada umumnya.

BLUD merupakan bagian dari perangkat pemerintah daerah, dengan status hukum tidak terpisah dari pemerintah daerah. Berbeda dengan SKPD pada umumnya, pola pengelolaan keuangan BLUD memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktik-praktik bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, seperti pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada umumnya. Sebuah satuan kerja atau unit kerja dapat ditingkatkan statusnya sebagai BLUD.

Contoh dari SKPD dengan status BLUD adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Unit kerja seperti puskesmas atau tempat rekreasi tidak tertutup kemungkinan ditingkatkan statusnya sebagai BLUD.

Hari ini Fakultas Ekonomi dan Bisnis ULM berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Selatan menyelenggarakan Webinar mengenai BLUD Rumah Sakit dengan mengangkat tema “Peningkatan Akuntabilitas Pengelolaan Barang Persediaan untuk Kinerja Keuangan BLUD yang Lebih Optimal”.

Dr. Syaiful Hifni, Drs. Ec. M.Si., Ak., CA Narasumber FGD Pengelolaan BLUD Rumah Sakit

Adalah Dr. Syaiful Hifni, Drs. Ec. M.Si., Ak., CA Dosen Lektor Kepala  yang merupakan Calon Guru Besar Baru di FEB ULM, menjadi Narasumber yang memberikan wawasan serta pandangan  teori keilmuannya menyangkut tema webinar dalam bahasan BLUD Rumah Sakit yang dipaparkan dari segi perpektif akademis. Dalam paparannya pentingnya melihat sejauh mana upaya dan implementasi yang dilakukan selama ini sejak BLUD diresmikan sebagai entitas yang berperan penting dalam memberikan layanan bagi masyarakat. Oleh karenannya agar pengelolaan BLUD Rumah Sakit dapat optimal memberikan layanan dan kinerjanya, serta kaitannya dengan pengelolaan yang baik perlu terus ditinjau dari berbagai aspek sumber daya yang dimiliki. Aspek sumber daya manusia “Human Resource” dianggap sangat penting  perlu didasarkan memiliki peran dan tanggung jawab lebih untuk dapat terus berperan memiliki integritas tinggi akan pentingnya pengelolaan yang transparan dan tepat dari segi implementasinya terhadap layanan dan kinerja yang diberikan. Secara umum Scope  aktivitas BLUD Rumah Sakit yang baik adalah siapnya perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, serta pertanggung jawaban pelaporan yang sesuai kaidah dan konsep akuntansi yang dilakukan secara transparan, dan akuntabel yang dapat menjadi ukuran kinerja yang telah dicapai selama periode tertentu. Penerapan pola aktivitas dan pengelolaan tersebut selanjutnya dapat terus berkembang menciptakan optimalisasi pengelolaan yang professional dan maju yang dapat memenuhi setiap tantangan dimasa depan.

Saptono, SE., M.M. Narasumber dari Kepala Bidang Akuntansi RSUD Ulin Banjarmasin juga memaparkan secara detail apa saja yang sudah dilakukan BLUD Rumah Sakit Daerah Rujukan terbesar di Banjarmasin ini. Dalam pemaparannya metode metode yang diterapkan dalam pengelolaan persediaan barang di BLUD Rumah Sakit sudah sesuai ketentuan yang berlaku baik dari segi teori maupun regulasi. Kenyataannya idealisme teori tentu tidak sempurna ketika implementasi dan pelaksanaan dilapangan hal ini didasari akan keterbatasan sumber daya masih masing BLUD yang memiliki tingkat kompleksitas yang berbeda sehingga peran dan kontribusi stakeholder terkait juga mempengaruhi akan solusi dan kebijakan yang diterapkan.

Pada intinya peningkatan akuntabilitas pengelolaan barang persediaan untuk peningkatan kinerja keuangan di BLUD Rumah sakit adalah dengan meningkatkan pengelolaan secara terintegrasi melalui sistem informasi terintegrasi yang dilaksanakan secara akuntabel. Salah satu upaya tersebut dapat dilaksanakan melalui aktivitas pengelolaan secara digitalisasi. Selanjutnya peran sumber daya manusia yang memiliki sifat dan tanggung jawab yang tinggi juga perlu diperhatikan sebagai esensi dari kinerja yang diberikan terhadap akuntabilitas pengelolaan barang persediaan. Tidak kalah penting koordinasi antar pihak BLUD terkait merupakan jembatan akhir dapat terciptanya hubungan serta feedback sebagai upaya cek and balance dalam peningkatan kinerja pengelolaan BLUD Rumah Sakit dimasa yang akan datang.

UPKH FEB ULM

30 November 2020