Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dan Universitas Jember (UNEJ) menyelenggarakan Development Economics Study Program The International Summer Course Series 4 dengan tema “Sustainable Development and Green Innovation” pada Kamis (7/3).

Kegiatan ini dilaksanakan secara luring di Ir. Soekarno Room (Multimedia of FEB UNEJ) dan diikuti secara daring oleh FEB ULM di Mini Lecture Theater FEB ULM. Dua pembicara yang dihadirkan berasal dari Universitas Malaysia Sarawak yaitu Audrey Liwan, Ph.D. dan Dr. Josephine Yau Tan Hwang. Selain itu, Prof. Muhammad Handry Imansyah, MAM, Ph.D. menjadi pembicara dari FEB ULM dan Prof. Dr. Herman Cahyo Diartho, S.E., M.P. dari FEB UNEJ.

“Sustainable development is not just a call to action, but a commitment to meeting the needs of the present, does not guarantee the ability of future generations to meet our mistakes,” ucap Prof. Dr. Isti Fadah, M.Si., CRA., СМА. dalam sambutannya selaku Dekan FEB UNEJ.

Sementara itu Audrey Liwan, Ph.D membawakan materi yang berjudul “The Hydrogen Economy: Perspectives from Malaysia and ASEAN”. Dalam paparannya, dijelaskan bahwa Malaysia telah mulai menerapkan energi hidrogen seperti dalam transportasi darat. Selain itu, dia juga menampilkan peta jalan penerapan ekonomi hidrogen yang dapat diimplementasikan sebagai langkah untuk mewujudkan perekonomian yang inklusif dan ramah lingkungan.

Kemudian dengan topik berjudul The Identification of Key Sector for Sustainable”, Prof. M. Handry Imansyah, MAM, Ph.D. menjelaskan tentang produk yang perlu diperhatikan dalam pembangunan berkelanjutan seperti produk susu, teh dan kopi, obat-obatan, logam non-besi, daging, pakan ternak, dan produk lainnya. 

Pembahasan dilanjutkan oleh Dr. Josephine Yau Tan Hwang yang menegaskan pentingnya “ESG, Green Innovations and Sustainable Future” untuk menghadapi sejumlah tantangan global seperti  perubahan iklim, transisi dari ekonomi linear ke ekonomi sirkular, dan meningkatnya kesenjangan sosial demi menyeimbangkan kebutuhan ekonomi dengan kebutuhan masyarakat. Dia juga berharap agar para investor memasukkan unsur-unsur ESG (Environmental, Social, Governance) ke dalam proses pengambilan keputusan investasi, karena ESG menjadi semakin penting dari perspektif pengamanan modal dalam bentuk utang atau ekuitas.